Monday, 31 August 2015

Panen Tomat Hanya Terjadi saat Bulan Juli-Agustus saja?

Saat sedang surfing di google mengenai harga tomat saat ini, menemukan tulisan tentang harga tomat yang turun di Yogyakarta. Disitu disebutkan harga tomat turun karena panen tomat memang terjadi pada bulan Juli-Agustus, sehingga suplai tomat melimpah. Benarkaaahhh???

Saturday, 29 August 2015

Satu Buah Tomat Mulai Muncul

Tomat Muda
Akhirnya dari banyak bunga yang mengembang, ada satu yang telah menjadi buah, ini penampakannya !

Friday, 28 August 2015

Mencoba menyemai Lengkeng

Biji Lengkeng dalam Gelas Plastik



Berawal dari Nenek dan Om Naira yang berkunjung, dan membeli buah lengkeng kesukaan Om, Ayah tiba-tiba punya rencana untuk mencoba menanam bijinya. Buah lengkeng merupakan salah satu buah favorit di Indonesia. Buah yang juga disebut juga disebut kelengkeng, matakucing, longan, atau duku ini memang berasal dati Asia Tenggara, sehingga harusnya mudah ditanam di Kebun Naira :D.

Doakan persemaiannya berhasi yaa!

Tanaman Wortel Umur 20 Hari

Tanaman wortel umur 20 Hari
Wortel yang ditanam Ayah terus tumbuh. Ayah menyiraminya 2 kali sehari saat hari libur dan sekali sehari saat hari kerja. Ayah juga memberikan pupuk cair setiap 2 minggu sekali. Silahkan dilihat penampakannya :)

Sunday, 16 August 2015

Wortel tumbuh, Tomat berbunga

Daun dari wortel yang saya tanam dari biji dua minggu lalu telah tumbuh. Telah muncul daun yang menjadi ciri pohon wortel seperti yang terlihat pada gambar di samping. Memang beda biji yang dibeli langsung dari toko tanaman dengan biji yang dijual dari toko online. Biji dari toko online tidak ada yang tumbuh :(  .







Begitu pula dengan tanaman tomat saya, sudah mulai berbunga. Semoga bisa cepat berbuah :). Ada sedikit kekhawatiran karna hampir smua bunganya menghadap ke bawah, bisa menghasilkan penyerbukan ga ya?

Saturday, 15 August 2015

Tutorial Menanam Wortel

Ini tutorial yang bagus buat menanam wortel, check it out!

Friday, 7 August 2015

Pohon Tomat Itu Akan Berbunga :D


 Masih ingat dengan pohon-pohon yang ditinggal saat mudik kemarin? Salah satunya adalah dua pohon tomat yang saat itu masih kecil. Bagaimana nasib pohon tomat itu sekarang? tadaaaa! satu pohon dari dua pohon tersebut sekarang sudah besar. Dan sekarang pohon itu telah mulai muncul kuncup bunganya. Sepetinya ini progress terbaik dari pohon Tomat di kebun Naira :D

Apa rahasianya? sepertinya karena media tanamnya, serta pupuk cair yang baru saja Ayah beli di Banyuwangi saat mudik kemarin. Merknya Green Tonik, harganya 8 ribu rupiah ( 0,5 liter). Dari tanaman-tanaman yang tersiram sama pupuk tersebut sih berprospek bagus. Semoga bisa sampai berbuah !


Wednesday, 15 July 2015

Cangkang Telur untuk Media Tanam

Kemarin malam, ayah mendapatkan tips baru dalam bercocok tanam di Kebunnya Naira, yaitu memanfaatkan cangkang telur untuk media tanam. Ayah sebenarnya telah bereksplorasi dengan beberapa jenis media tanam seperti bata, stereo foam, sekam matang dan tanah subur. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dengan mendapatkan info bahwa cangkang telur bagus untuk media tanam, semakin banyak bahan yang menjadi pilihan untuk menghijaukan kebunnya naira.
Cangkang telur sendiri menurut grup fb yang ayah baca baik digunakan sebagai media tanam karena mengandung kalsium yang tinggi. Pemakaiannya dengan cara dihaluskan.

Sunday, 12 July 2015

Cocor Bebek

Musim mudik telah Tiba. Naira mudik ke rumah akung dan uti. Di halaman rumah mereka banyak terdapat tanaman cocor bebek. Tanaman ini adalah tanaman yang berkembang biak menggunakan daunnya. Masyarakat biasanya menggunakan cocor bebek sebagai tanaman herbal untuk mengobati beberapa penyakit seperti amandel.

Sunday, 5 July 2015

Progress Tanaman Sebelum Lebaran

Menjelang Mudik Ayah ditugaskan selama seminggu ke luar kota. Jadilah tanaman-tanaman




di kebun Naira kekeringan karena selama seminggu tidak tersentuh air. Musim kemarau telah tiba.

Friday, 26 June 2015

Panen Bawang Putih dan Bawang Merah

Berhubung seminggu ke depan ada tugas, Ayah memutuskan untuk memanen polybag Bawang Putih dan Bawang Merah lebih awal. Usia mereka memang belum genap tiga bulan, baru sekitar dua bulan. Namun resiko mati kekeringan membuat Ayah memutuskan untuk memanen mereka saat ini juga. Dan dari penampilan fisik, dua tanaman tersebut memang tidak begitu segar, banyak daun bawang yang layu. Panjang daun bawang merah mencapai 27 cm, sedangkan bawang putih mencapai 35 cm.

 Setelah dilakukan pencabutan, terlihat bahwa umbi bawang sebenarnya tumbuh dengan baik. Tapi karena dicabut lebih awal, pertumbuhannya belum sempurna, belum dewasa kalau diibaratkan manusia. Berikut Penampakannya.:








Bagaimanapun ini adalah panen bawang terbaik di Kebun Naira, jadi harus diperingati, dengan melihat prospeknya, Ayah jadi memiliki keinginan untuk menanam bawang lagi dengan lebih serius :D

Sunday, 21 June 2015

Membuat Pupuk Cair dari Buah Busuk


Dapet ilmu dari web Serikat Petani Indonesia nih :

Membuat pupuk buah cair
Selain menggunakan buah-buahan yang sudah membusuk, pupuk cair  juga bisa dibuat dari bahan yang mempunyai unsur-unsur yang mudah atau bisa terurai di dalam air lainya seperti pupuk hewan (kambing, domba, kelinci atau ternak lainnya), daun-daunan (terutama dari kacang-kacangan) dan  kompos. Adapun cara membuat pupuk organik cair dari buah-buahan adalah sebagai berikut:
Bahan dan Alat:
  • Buah-buahan busuk yang tidak termakan sekitar 1 karung
  • 1 kg gula pasir
  • 1 karung plastik dan ember besar
  • Pisau dan telenan
  • Air cucian beras secukupnya
  • Air secukupnya
Cara Pembuatan:
  • Potong-potong buah-buahan ukuran kecil dan masukkan dalam karung
  • Ikat karung plastik dan rendam dalam ember, tambahkan air sampai karung terrendam semua
  • Larutkan gula dalam ember dan tutup ember
  • Biarkan dan peram 1-3 minggu atau lebih lagi, akan muncul gelembung udara menandakan mikroba telah hidup
  • Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.
  • Jangan lupa tempel labelnya
Penggunaan
Pemakaian pupuk cair adalah waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah perkecambahan Penggunaan pupuk cair adalah terutama untuk tanaman di persemaian atau di kebun kecil, karena jumlah pupuk cair terbatas. Waktu pemupukan sebaiknya pagi atau sore hari, sehingga pupuk cair tidak cepat menguap atau tidak hilang oleh hujan. Untuk menghindari supaya daun tanaman tidak terbakar encerkan pupuk cair. Mulailah dengan campuran yang paling encer terlebih dahulu misalkan dengan perbandingan 1 : 20 (1 liter pupuk cair : 20 liter air).

Sumber : http://www.spi.or.id/?p=4695

Perbandingan Media Tanam 100% dengan Media Tanam dicampur Tanah dan Stereofoam

 Gambar di samping adalah bayam yang Ayah semai di media tanam yang Ayah dan Naira beli tempo hari. Tidak ada campuran, 100 % hanya media tanam saja. Mayoritas tumbuh dengan daun sebanyak dua helai.










Sedangkan gambar di samping adalah gambar polybag berisi bayam yang Ayah semai di media tanam dicampur tanah dan polybag. Mayoritas telah berdaun empat helai. Padahal saat menanam selisih sehari dengan polybag yang berisi media tanam 100%

Kesimpulannya : sebaiknya media tanam dicampur dengan tanah atau media tanam yang lain, karena selain untuk menghemat cost, dari hasil riset bayam menunjukkan tumbuhnya lebih cepat yang dicampur :D

Mencoba Menyemai Bibit Wortel dan Bawang Merah




Aromatic Ginger a.k.a Kencur

Foto di samping adalah hasil jepretan Ayah dari salah satu polybag yang beberapa minggu yang lalu ditanami sejenis jahe-jahean yang ada di kulkas bunda. Waktu itu kalo tidak salah mencoba menanam tiga siung, tapi ternyata sampai saat ini yang tumbuh ya satu ini aja. Trus tadi lupa sebenarnya ini jahe, kunir, apa kunyit? wkwkwk soalnya asal naruh aja. Akhirnya dengan sedikit mencuil siungnya dan menciumnya, disimpulkan bahwa ini adalah Kencur. Karena baunya sama dengan bau jamu yang biasa dibeli Naira di Pakde Jamu yang sering keliling perumahan. Jamu Beras Kencur. Semuga asi kencur bisa tumbuh hingga dewasa.

Saturday, 13 June 2015

Menanam Wortel dari Ujung Umbi

Hari ini Ayah melakukan satu eksperimen baru, yaitu menanam wortel dari umbi. Sebenarnya dulu waktu kecil ayah pernah melakukannya dan berhasil. Sekarang ia ingin mencobanya lagi. Tinggal potong ujung wortel yang akan dibuat sop oleh Bunda di dapur kira-kira sepanjang satu-inchi. Taruh di polybag. Mari kita tunggu perkembangannya :D

Bibit Wortel dan Bawang Putih Telah Tiba!

 Horeeee! Bibit bawang merah dan wortel yang dipesan Ayah sudah tiba. Dipesan di benihbunga.net . Ayah memesannya hari Senin dan sampai di rumah hari Sabtu. Waktu dibuka ternyata isinya tak sebanyak yang diperkirakan, wkwkwk. Dengan harga 10 ribu rupiah untuk masing-masing biji, setelah Ayah hitung, biji bawang merah yang didapat sebanyak 31 biji, dan biji wortelnya sebanyak 40 biji. Brarti kira2 satu biji bawang merah harganya 300 rupiah dan satu biji wortel harganya 250 rupiah lah yaaa..


 




Friday, 12 June 2015

3 Jenis Tanaman dari Dapur di Kebun Naira

Jeruk Nipis

Tanaman ini sebenarnya telah lama ditanam di Kebun Naira, namun sempat mengalami pemindahan dari gelas kecil plastik ke polybag. Bijinya diambil dari jeruk nipis yang ada di dalam kulkas yang dibeli Bunda.







Bawang Merah

Kebun Naira pernah sekali memanen bawang merah, namun hanya satu dan umbi bawangnya kecil. Semoga tanaman kali ini menghasilkan bawang yag lebih besar







Bawang Putih

Ini adalah kali kedua Ayah menanam bawang putih. Kali pertama, saat daunnya dicabut, tidak ada umbi sama sekali di dalam tanahnya :D. Semoga kali ini lebih baik.

Menanam Bayam

Ayah kembali menanam bayam. Kali ini polybag dibiarkan tegak tanpa ditekuk agar tidak dimakan burung lagi seperti penanaman kedua. Gambar di samping adalah penampakan bayam di hari ke lima

Monday, 8 June 2015

Indonesia Masih Mengimpor Bawang Merah

Tulisan ini saya copas dari artikel di detik.com  tanggal 9 Juni 2015:

Impor bawang merah dalam tahun ini mencapai 6.106 ton atau setara dengan US$ 1,9 juta. Rinciannya pada Februari bawang merah diimpor 836 ton atau US$ 263 ribu. Kemudian berlanjut di bulan Maret sebanyak 1.872 ton atau US$ 598 ribu dan April sebesar 3.398 ton atau US$ 1,1 juta.

Asal dari bawang merah impor tersebut adalah India. Bila pada tahun-tahun sebelumnya, Thailand dan Vietnam juga merupakan pemasok bawang merah ke dalam negeri.

Selain itu Indonesia juga masih rutin mengimpor bawang putih. Asalnya hanya dari Tiongkok dengan jumlah 32.960 ton atau US$ 23 juta. Akumulasi di 2015 adalah 140.723 ton atau US$ 98,2 juta.

Saturday, 6 June 2015

Meneggunakan Stereofoam Sebagai Campuran Media Tanam

Stereofoam / Gabus ternyata menurut berbagai sumber bisa dijadikan media tanam. Jadilah gabus di belakang lemari di potong-potong kecil oleh Ayah untuk dijadikan media tanam.Menurut beberapa sumber gabus digunakan karena dapat meningkatkan porositas (rongga-rongga) dalam media tanam sehingga bagus untuk pertumbuhan tanaman.

Friday, 5 June 2015

Kompos dari Tanaman liar dan Ranting

Berawal dari rutinitas mencabuti tanaman liar di kebun Naira, terbersit ide untuk memanfaatkannya sebagai media tanam. Kenapa tidak? bahan-bahan organik seperti sterofoam aj bisa dijadikan media tanam, harusnya bahan-bahan organik seperti ranting dan daun tumbuhan juga bisa dung? Sedikit googling memberikan pemahaman bahwa Ada dua istilah untuk sisa tumbuhan yang menjadi media tanam subur, yakni Humus dan Kompos. Bedanya Humus terjadi secara alami sedangkan Kompos terbentuk karena campur tangan manusia. Karena itu mulai sekarang tanaman-tanaman liar yang dicabut tidak langsung dibuang, tapi disimpan dan dihancurkan untuk dibuat media tanam lagi.

Thursday, 4 June 2015

Prospek Peternakan Ayam Broiler

Violet, ayam kecil Naira yang baru dibeli  dari pasar ternyata hanya berumur dua hari saja. Di hari kedua, anak ayam tersebut diterkam kucing, sampai mati. Padahal sudah mulai mengecek laba yang bisa dihasilkan dari beternak ayam broiler. Hehe..

Setelah googling, ternyata prospek beternak ayam pedaging sangat bagus loh, harga anak ayam yang saya beli Rp. 5000 ternyata saat masa panen kurang lebih dua bulan, harganya bisa mencapai 5 kali lipatnya (25 ribu, berdasarkan harga ayam potong per kilo gram di pasar). Istri saya juga mengamininya bahwa harga ayam potong di pasar memang segitu. Wow, keren juga yak dalam 2 bulan bisa dapet 5 kali lipatnya (ngecess)

Namun tentu saja banyak kendala yang harus dihadapi para peternak ayam broiler, misalnya masalah bau, masalah penyakit dan masalah-masalah lainnya. Tapi usaha ini sepertinya cukup menjanjikan untuk dijalankan saat nanti saya sudah tidak sibuk dalam pekerjaan, jadi dari sekarang harus mulai mencari-cari ilmunya. :D cayyooooooo!

Tuesday, 2 June 2015

Violet, Penghuni Baru Kebun Naira

Pagi ini saat membeli sarapan di pasar, si kecil ngambek dan minta dibelikan anak ayam. Jadilah satu anak ayam berwarna Ungu, sesuai permintaan Naira dibeli. Dia begitu antusias dengan hewan peliharaan barunya. Mulai dari membuat rumah untuk Violet, nama yang diberikan bunda untuk si anak ayam, sampai dengan membeli lampu untuk sumber kehangatannya saat malam hari Naira selalu mengikutinya. Ayah membeli tempat minum, Vitachiks (vitamin dan antibiotik untuk anak ayam) serta pakan konsentrat di toko burung di jalan menuju Sirojul Munir. Kemudian lampu, kabel serta colokan dibeli di depan perumahan.

Lucu sekali saat mengajari si kecil bagaimana cara menyentuh binatang tanpa menyakitinya, serta bagaimana menyayanginya. Ini adalah pengalaman pertama bagi Naira memelihara ayam, tapi dia cukup baik melakukannya, ia tidak takut untuk mengambil ayam dan memasukkannya ke kandangnya. 


Malam harinya violet tertidur di bawah lampu LED 3 watt dalam rumah kardusnya. Semoga dia bisa panjang umur, sehingga ikut mewarnai cerita-cerita dalam blog ini. Amiin. Setelah Naira dan ayamnya tertidur, Ayah menggunakan satu polybag untuk menanam bayam kembali. Ini adalah percobaan ketiga, setelah percobaan pertama gagal karena pertumbuhannya tidak sama karena pemindahan pot, serta percobaan kedua yang gagal karena dihabiskan oleh burung gereja saat berumur baru beberapa hari. Mari kita tunggu hasilnya! :D

Sunday, 31 May 2015

3 Hama Imut di Kebun Naira

Dalam setiap rencana, biasanya selalu ada penghalang yang menjadi sandungan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu juga di Kebun Naira, banyak organisme yang bersifat merusak tanaman yang sedang tumbuh di sana. Berikut di antaranya :

Burung Gereja

Sebenarnya burung ini ikut membantu Kebun Naira terlihat lebih asri, dengan tingkahnya yang lucu meloncat kesana kemari sambil sekali-kali mematuk makanan yang ada di tanah. Masalahnya adalah...... dia juga memakan bayam-bayam yang baru berusia 2-3 hari :(( sampai habis semua daunnya... huaaaa.... :(. Burung ini membuat project kedua penanaman bayam di Kebun Naira gagal. Tapi minimal Naira dan Ayah jadi tahu, nanti jika akan menanam bayam lagi, harus menggunakan semacam penutup plastik bening agar daun-daun muda dari bayam tidak bisa dipatuk oleh burung, namun tetap mendapatkan sinar matahari.

Kucing

Binatang peliharaan lucu ini ternyata tak selamanya lucu. Di Kebun Naira, ia sering berkunjung. Dan tidak hanya berkunjung, ia juga sering menginjak injak tanaman bawang merah saudara saudara, errrrggggh!. Hanya itu? tidak, dengan sengaja ia juga e'ok, / e'e / pup di dalem karung sekam matang di pojok kebun. Jadi saat Ayah membuka karung sekam untuk menambahkannya ke dalam polybag, MAK BRUNG! Ambune reeeek :-( . Tapi dengan cueknya Ayah tetep saja mengambil sekam dengan bonus e'ok si Pus dan menaruhnya di salah satu polybag, itung-itung Kompos gratis... huekkkkk :))


Kodok

Sang kodok eh eh sang kodok
Kenapa ente diam diam aje

Mangkenye aye bengang bengong aje
Tunggu hujan kagak turun juga

Lagu Sang Kodok dari H. Benyamin Su'eib ini sepertinya menginspirasi kodok-kodok yang bermukim di sekitar Kebun Naira. Bagaimana tidak, mereka sering ketahuan ngikut berteduh di tanaman-tanaman di kebun Naira ssaat hujan tak kunjung turun. Parahnya lagi, pas malem tiba, mereka ngikut bobo' dengan menggali lubang di polybag taneman-taneman di Kebun Naira. :( . Jadilah taneman cabe di Kebun Naira gagal konsen untuk tumbuh dengan seksama (ceilah :D ). 
Itulah tiga hama yang perlu diperhitungkan di Kebun Naira. Sebenarnya mereka adalah binatang-binatang imut, tapi jika tidak diperhitungkan mereka akan menyantap segalanya di Kebun Naira. Karena itu, waspadalah! waspadalah ! (sambil niru gaya Bang Napi di satu stasiun TV Lokal)