Sunday, 31 May 2015

3 Hama Imut di Kebun Naira

Dalam setiap rencana, biasanya selalu ada penghalang yang menjadi sandungan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu juga di Kebun Naira, banyak organisme yang bersifat merusak tanaman yang sedang tumbuh di sana. Berikut di antaranya :

Burung Gereja

Sebenarnya burung ini ikut membantu Kebun Naira terlihat lebih asri, dengan tingkahnya yang lucu meloncat kesana kemari sambil sekali-kali mematuk makanan yang ada di tanah. Masalahnya adalah...... dia juga memakan bayam-bayam yang baru berusia 2-3 hari :(( sampai habis semua daunnya... huaaaa.... :(. Burung ini membuat project kedua penanaman bayam di Kebun Naira gagal. Tapi minimal Naira dan Ayah jadi tahu, nanti jika akan menanam bayam lagi, harus menggunakan semacam penutup plastik bening agar daun-daun muda dari bayam tidak bisa dipatuk oleh burung, namun tetap mendapatkan sinar matahari.

Kucing

Binatang peliharaan lucu ini ternyata tak selamanya lucu. Di Kebun Naira, ia sering berkunjung. Dan tidak hanya berkunjung, ia juga sering menginjak injak tanaman bawang merah saudara saudara, errrrggggh!. Hanya itu? tidak, dengan sengaja ia juga e'ok, / e'e / pup di dalem karung sekam matang di pojok kebun. Jadi saat Ayah membuka karung sekam untuk menambahkannya ke dalam polybag, MAK BRUNG! Ambune reeeek :-( . Tapi dengan cueknya Ayah tetep saja mengambil sekam dengan bonus e'ok si Pus dan menaruhnya di salah satu polybag, itung-itung Kompos gratis... huekkkkk :))


Kodok

Sang kodok eh eh sang kodok
Kenapa ente diam diam aje

Mangkenye aye bengang bengong aje
Tunggu hujan kagak turun juga

Lagu Sang Kodok dari H. Benyamin Su'eib ini sepertinya menginspirasi kodok-kodok yang bermukim di sekitar Kebun Naira. Bagaimana tidak, mereka sering ketahuan ngikut berteduh di tanaman-tanaman di kebun Naira ssaat hujan tak kunjung turun. Parahnya lagi, pas malem tiba, mereka ngikut bobo' dengan menggali lubang di polybag taneman-taneman di Kebun Naira. :( . Jadilah taneman cabe di Kebun Naira gagal konsen untuk tumbuh dengan seksama (ceilah :D ). 
Itulah tiga hama yang perlu diperhitungkan di Kebun Naira. Sebenarnya mereka adalah binatang-binatang imut, tapi jika tidak diperhitungkan mereka akan menyantap segalanya di Kebun Naira. Karena itu, waspadalah! waspadalah ! (sambil niru gaya Bang Napi di satu stasiun TV Lokal)

Media Tanam Tanah Subur Organik

Setelah mengalami kesulitan untuk mendapatkan tanah di sekitar perumahan untuk polybag-polybag yang masih belum terpakai, akhirnya mencoba untuk menggunakan Media Tanam Tanah Subur Organik. Media tanam yang saya lihat sewaktu akan berangkat kerja di Pak Haji (namanya lupa :)) ), seorang yang membuka pembibitan di sekitar perumahan saya. Saya membeli satu sak dengan harga Rp. 20 ribu rupiah.

Karena belum pernah menggunakannya saya mencoba dua cara, polybag pertama saya campur antara tanah dengan Media Tanam tersebut, sedang polybag kedua saya isi dengan media tanam 100%. Tapi memang jika melihat komposisinya, media tanam ini adalah campuran dari Daun Teh, Tanah Subur, Pupuk Kandang, Kompos dan Bakteri Penyubur. Jadi sudah jelas media tanam ini bukan pupuk :D , di kemasannya juga telah tertulis kalau media tanam bisa langsung digunakan dalam polybag ataupun pot. Namun karena ternyata satu sak itu kalau diisikan ke polybag yang saya punya jadinya cuman 3 polybag (diameter polybag 30 cm), ya sudah saya coba dulu dicampur pake tanah, itung-itung belajar efisiensi wkwk.

Media Tanam ini diproduksi oleh Setia Tani Gorup yang berlokasi di Tangerang Banten. Semoga dengan diposting di blog ini bisa meluaskan pemasaran mereka, amiin ...... Untuk percobaan pertama, di polybag yang saya isi dengan media tanam seluruhnya saya masukkan benih bawang merah, karena saya sudah memiliki bawang merah dengan media tanam tanah campur pupuk campur sekam matang sebelumnya, jadi nanti bisa saya bandingkan pertumbuhan dari keduanya. Untuk media tanam yang saya campur dengan tanah saya isi dengan biji tomat sebanyak lima biji.

Penampakan media tanam ini berwarna hitam, dengan tekstur cukup halus, jika diamati secara detail akan tampak campuran bata berukuran kecil-kecil. 

Mari kita pantau apakah media tanam ini akan berhasil menumbuhkan bawang merah yang saya tanam lebih bagus?? hohoho....

Saturday, 30 May 2015

Mukadimah



Blog ini akan berisi mengenai aktifitas berkebun dari sisi seorang awam yang memulai berkebun dan mencoba mengakrabkan suasana bercocok tanam untuk si kecil. Semoga Bermanfaat :)